makalah

Tugas Mata Pelajaran Biologi
Laporan Hasil Pengamatan
Proses Terjadinya Osmosis

Nama :
*   Fazadani Chandra S
*   Fatimah Azahra Palwa
*   Fernanda Hartoyo
*   Suci Arshinta Dewi
Kelas  : XI IPA 1

SMA Negeri 1 Terbanggi Besar
Lampung Tengah
Lampung
2016


Kata Pengantar
Assalamualaikum wr.wb
Alhamdulillah dan puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan atas selesainya Laporan yang berjudul “Proses terjadinya osmosis”. Karena ridho dan rahmat serta petunjuk dari-Nya laporan ini dapat diselesaikan.
            Laporan ini disusun sebagai hasil laporan dari pengamatan kami yang dilaksanakan di laboratorium secara kelompok. Harapan saya, laporan ini dapat digunakan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan kami juga berharap laporan ini dapat mempermudah dalam mempelajari tentang osmosis.
Akhirnya, seperti pepatah “Tiada gading yang tak retak” kami mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca karena kesempurnaan hanya milik Allah semata dan apabila ada kesalahan baik dalam penggunaan kata maupun pengetikan kami mohon maaf dan kepada Allah kami mohon ampun.

Lampung Tengah, 6 September 2016

;



Tim Penyusun










Daftar Isi

Judul 2
3. Prosedur Pengamatan. 7
3.2 Cara Kerja. 7
     4.2. Pembahasan. 10
     4.3. Pertanyaan dan Jawaban. 11
5. kesimpulan. 14
DAFTAR PUSTAKA.. 15













BAB I
PENDAHULUAN
1.1Judul dan Tanggal Praktikum

Judul                           : Proses Terjadinya Osmosis
Tanggal Praktikum      : 31 Agustus 2016

1.2. Latar Belakang
Didalam membrane plasma terjadi 5 macam proses utama atau dapat disebut pergerakan ataupun perpindahan suatu zat-zat yang berada di dalam membran plasma. Di makalah ini kita akan membahas salah satu jenis pergerakan itu sendiri yaitu Osmosis.

Osmosis pada dasarnya masih termasuk peristiwa defusi. Dalam peristiwa osmosis, air bergerak melalui membrane semipermiabel dari larutan hipotonik ke larutan hipertonik. Larutan hipotonik adalah larutan yang mengandung sedikit zat atau dapat dikatakan larutan yang cair. Sedangkan larutan hipertonik adalah larutan yang mengandung banyak zat didalam larutannya atau dapat dikatakan larutan yang kental.

Dalam kata lain osmosis adalah peristiwa bergeraknya air dari larutan yang konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi melaluli membrane semipermeabel. Selain itu osmosis dapat didefinisikan sebagai pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi air yang tinggi ke larutan dengan konsentrasi air rendah.

1.3. Rumusan Masalah
        Bagaimana terjadinya proses osmosis
1.4. Hipotesis

H1 = Terjadi proses osmosis.
H0 = Tidak terjadi proses osmosis.

1.5. Tujuan Pengamatan
        1. Mendiskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan.


BAB II
DASAR TEORI
2.1. Osmosis
Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIF8ijjA8KwyP75mlTqbehbaTFQmrR-f4lz7D1AH92nRVwHWoLgGS2DX_x_n1hvCB7MlNOIQJmWCJtTm4d2xDySXxAft6I1AnK3edhx2Le31okLndEtxi-LAX-uedZ0ruvlCQd0m0E59p6/s1600/h2o.png
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis. Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent” (biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.
Jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut :

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhIRhuW4OpmzJY8WtxJRvI_AVhIpjMLUzIJEmw7A79vz_fnnPKfP5N1Pjq9zIOI5uDSl40rSCjfuIDUHtGWsn8aoqLNB3qtADjCtHGx4PfSozOcOdEidWMWYcfqCC6yYdxQQ3bLj2KSm73H/s1600/a.png             https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjsX0sZ0ROZ7uVze7HsAYyCR0JzeTPB0fvuvL9Q1vb8cnJbA2dW5Oevkd0cptGG5KJBdM6UcJYQfL9ZfLgqr8783sl_5CrUHzpuFWwvrnf8RIP2eMF8SK14DRXwr06PiGyQkzbiospuoN8/s1600/b.png
          A                                                                      B
GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
2.2. Difusi
Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam udara
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane. Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi energy. Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
  • Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
  • Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan difusi.
  • Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
  • Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan difusinya.
  • Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke dalam membran plasma yang terbuat dari phospholipids. Difusi seperti ini tidak memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
2.3. Plasmolisis
Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.Tumbuhan dengan sel dalam kondisi seperti ini layu.Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan terjadinya plasmolisis.Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel, menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.Akhirnya cytorrhysis – runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi.Tidak ada mekanisme di dalam sel tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Sel tumbuhan dalam kondisi lingkungan berbeda
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam. Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat..Bila berada dalam keadaan isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak.Keadaan ini dapat dipakai untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel yang terplasmolisis.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar karena peristiwa difusi.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui ,maka nilai Tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
phi = M x R x T di mana
phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel
M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
R = tetapan gas (0.082 )
T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)
2.4. Transpor Pasif
TranporPasifyaitutransportasi lintas membran tidak membutuhkan energi karena hanya menuruni gradien konsentrasi.
Transportasi pasif dibedakan menjadi tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan osmosis. Difusi yaitu transportasi zat dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke larutan konsentrasi rendah (hipotonis). Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan bantuan protein pembawa untuk memindahkan zat dari satu sisi membran ke membran lain. Sedangkan osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik) melalui membran semipermiabel.











BAB III
PROSEDUR PENGAMATAN

3.1. Alat dan Bahan
1.      Kentang
2.      Air
3.      Dua buah gelas beker
4.      Pisau
5.      Stopwatch
6.      Penggaris
7.      Timbangan
8.      Larutan gula 10 %
9.      Spatula
10.  Pelubang kentang
11.  Gelas ukur

3.2. Cara kerja
1.      Siapkan dua buah kentang kupas sampai bersih.
2.      Lubangi tiap-tiap kentang dengan alat pelubang.ukuran lubang sekitar 2 cm x 2 cm x 3 cm. Selanjutnya irislah kentang sehingga jarak lubang dengan tepi kentang sekitar 1 cm. Buatlah irisan kentang tersenut menjadi berbentuk kotak. Selanjutnya, timbanglah kentang tersebut.
3.      Siapkanlah 2 buah gelas beker, berilah label “air” dan label “gula”. Isilah 50 ml air pada gelas berlabel “air’ dan gelas berlabel “gula” diisi dengan 50 ml larutan gula 10%.
4.      Masukkan salah satu kentang yang sudah dilubangi ke dalam gelas beker “air” yang berisi air. Masukkan potongan kentang yang satunya ke dalam gelas beker “gula” yang berisi larutan gula 10%.
5.      Amati peristiwa yang terjadi pada kentang di kedua gelas beker tersebut selama + 30 menit.
6.      Setelah 30 menit, angkat dan timbanglah kedua kentang tersebut. Hitunglah perunahan massa ya1ng terjadi.
7.      Catatlah hasil pengamatan anda.


BAB IV
PEMBAHASAN
4.1. Hasil pengamatan
No.
Tempat
Keberaan Kentang
Sebelum perlakuan
Sesudah perlakuan
1.

Di gelas beker “Air”
1.       Massa awal16,2 gram
2.      Warna kuning segar
3.      Agak Keras
4.      Air terisi sebanyak 50ml
1. Massa menjadi 22,1
2. warnanya semakin terang(pucat)
3. sedikit mengeras
4. air menjadi 22,5 ml
5. air masuk kedalam kentang
2.
Di gelas beker “Gula”
1.      Massa awal 17,1 gram
2.      Warnanya kuning segar
3.      Agak keras
4.      Gula terisi sebanyak 50 ml
1. massa menjadi 14 gram
2. warnanya kuning tua
3.melunak
4. air menjadi 56 ml
5. terdaapat gelembung di dinding kentang

4.2. Pembahasan
PADA GELAS “AIR” :
Perhatikan berat kentang semula sebelum direndam, 16,2 gram. Setelah perendaman pada air, kondisinya menjadi sedikit mengeras,warnanya menjadi agak pucat, air masuk ke dalam kentang,beratnya bertambah menjadi 22,1 gram,sedangkan debit airny menurun.

Untuk kentang yang direndam dalam air, peristiwa yang terjadi Air dari larutan masuk ke dalam sel-sel kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air. Akibat masuknya air ini menyebabkan isi sel bertambah, dan sel dalam keadaan turgid (tekanan turgor tinggi). Inilah yang menyebabkan kentang menjadi keras dan beratnya bertambah.
PADA GELAS “GULA” :
Perhatikan berat kentang semula sebelum direndam, 17,1 gram. Setelah perendaman pada larutan gula 10%, kondisinya menjadi melunak,warnanya kuning tua ,beratnya berkurang menjadi 14 gram,sedangkan debit airny naik.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 10 %  akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.


 Peristiwa yang terjadi pada sel-sel umbi kentang berakibat dua hal :
  1. Sel-sel kentang kekurangan air (isi sel), akibatnya terjadi plasmolisis yang mengakibatkan penurununan tekanan turgor. Jika tekanan turgor menurun akibatnya kentang menjadi empuk dan lembek
  2. Terjadi penurunan berat kentang akibat perpindahan air dari sel-sel kentang ke larutan.
  3. Kelunakan kentang dan pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis antara lain :
·         Konsentrasi air dan zat yang terlarut
·         Ketebalan membrane
·         Suhu dan cahaya matahari
·         Waktu
 





BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa :
Peristiwa osmosis yang terjadi pada percobaan di atas adalah perpindahan zat cair dari yang konsentrasinya rendah ke yang konsentrasinya tinggi. Seperti pada kentang dan air, air yang memiliki konsentrasi rendah berpindah ke kentang yang memiliki konsentrasi tinggi sehingga berat kentang bertambah. Sedangkan, pada larutan gula dan kentang peristiwa osmosis yang terjadi adalah zat cair pada kentang yang memiliki knsentrasi rendah berpindah ke larutan gula yang memiliki konsentrasi tinggi sehingga berat kentang berkurang.

5.2. Saran
1.      Dalam melakukan kegiatan pengmatan seperti pengamatan osmosis pada kentang
Sebaiknya kita lebih cepat lagi dalam berkerja karena waktu yang tersedia hanya sedikit.
2.      Kita harus bisa menimbang dan menakar dengan baik agar tidak terjadi kekeliruan
3.      Sebaiknya kita saling berbagi, karena alat yang tersedia di laboratorium sekolah terbatas.








DAFTAR PUSTAKA






                        

Comments

Popular posts from this blog